Belajar dari Jika

Ada seorang anak bernama "Jika". Dia adalah seorang pengusaha yang sangat kaya di suatu perusahaan ternama yang bertempat di Jakarta. Suatu hari tiba-tiba dia menerima telepon dari ibundanya. Ibundanya memberi tahu bahwa ia sakit keras dan menyuruh "Jika" untuk pulang ke kampungnya di Sumatera. 

Setelah ia pulang ke kampung, ia membawa ibunya ke seluruh rumah sakit didaerah itu dan tak ada satupun dokter yang bisa mengobatinya, tak kehilangan akal ia memanggil orang pintar didesanya tersebut untuk mengecek keadaan ibunya. Orang tersebut menjawab bahwa ada sebuah obat yang bisa menyembuhkan ibunya, yaitu "jamur ajaib" dimana letaknya ada dipuncak Jaya Wijaya dan memetiknya harus dimalam hari. Jika pun setuju dan diapun langsung terbang ke Papua sana. 

Setelah sampai, dimalam harinya dia langsung berjalan menuju JayaWijaya namun di tengah perjalanan tiba-tiba dia menemukan sebuah cahaya yang sangat terang benderang, kemudian dia mendekatinya,

mendekat, 

mendekat

dan pas didepan cahaya dia langsung pingsan. 

Ternyata itu adalah mata serigala di malam hari. Keesokan harinya dia terbangun dan menyadari "Aku Dimana? Kenapa aku disungai? aku siapa?" Seketika dia hilang ingatan (amnesia) tentang dirinya. Dan ia pun ditemui oleh Suku anak dalam. Kemudian mereka membawa Jika dan merawatnya, lalu dia ditawari pekerjaan untuk menjual kayu disana. Jika pun setuju dan dia berusaha sangat keras menjual kayu disana dan hidup bersama mereka.

Dari cerita diatas dapat kita ketahui apa yang seharusnya dilakukan Jika?

ya, 

benar

Jika sebenarnya ke Papua untuk mencari Jamur Ajaib, bukan untuk berjualan kayu. Apakah dengan Jika berjualan kayu ibunya akan selamat? kenapa Jika lupa akan tujuan awalnya?

ya 

benar,

karena dia lupa alias amnesia.

Lalu apanih hubungan dan hikmahnya? Sama seperti kita, manusia. Allah menciptakan kita dengan suatu tujuan yakni untuk ke bumi menjadi Khalifah dan beribadah kepadanya. Namun, liat sekarang? berapa banyak orang-orang seperti Jika ini, melakukan sesuatu yang tidak nyambung akan tujuannya nanti. Banyak yang amnesia dan lupa akan tujuan awal kenapa kita diciptakan? Kebanyakam manusia saat ini malah keenakan dengan apa yang dia perbuat didunia dan lupa akan tempat kembalinya dan Rabnya. Apa pesan Allah saat kita bertemu denganNya, saat ruh-ruh kita berbicara denganNya, ingatkah kita?

Berarti kita tidak berbeda dengan Jika. 

bersambung...